Puruk Cahu, Kabar Borneo News— Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Murung Raya berencana melaksanakan kegiatan pelatihan pertanian terpadu di Malang, Jawa Timur, sebagai bagian dari program pengembangan kapasitas dan pemberdayaan ekonomi umat di tahun 2025.
Kegiatan ini disampaikan oleh Sekretaris FKUB Murung Raya, Jami, S.Ag., M.Pd.H, dalam sambutannya pada rapat internal bersama 17 anggota inti dan 10 anggota sekretariat FKUB, yang digelar di sekretariat FKUB Murung Raya, Selasa (7/10/2025).
“Berdasarkan rapat sebelumnya, tahun 2025 ini FKUB akan melaksanakan kegiatan di luar Kabupaten Murung Raya. Jika tahun-tahun sebelumnya kita sudah ke kecamatan dan pada 2023 ke IKN, maka tahun ini kita akan menuju Malang, Jawa Timur,” ujar Jami.
Awalnya, kegiatan direncanakan dilaksanakan di Banyuwangi selama lima hari, namun karena kendala anggaran, lokasi kegiatan dialihkan ke Malang, Jawa Timur, dengan durasi tiga hari, yaitu 22–23 November 2025, sementara peserta akan tiba pada 21 November 2025.
Pelatihan akan berlangsung di Dusun Jurangrejo, Desa Tengahsari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, dengan kontribusi peserta sebesar Rp1.500.000 per orang untuk dua hari kegiatan.
Materi pelatihan meliputi:
Pengelolaan pertanian rumah tangga
Pembuatan dan pengelolaan pupuk kompos, cair, dan organik
Manajemen ternak ayam dan kambing
Pembuatan pakan ikan organik
Manajemen pertanian terpadu dan teknik penanaman modern
Jami menjelaskan bahwa pelatihan ini memiliki nilai strategis bagi FKUB, bukan hanya dalam konteks peningkatan kapasitas anggotanya, tetapi juga sebagai langkah konkret pemberdayaan umat.
“Mungkin muncul pertanyaan, apa hubungan FKUB dengan pertanian? Justru di sinilah letaknya. Kita ingin agar rumah ibadah dan umat beragama bisa mandiri, tidak hanya bergantung pada bantuan pemerintah. Melalui pelatihan ini, kita ingin umat memiliki sumber penghasilan sendiri,” ungkapnya.
Menurutnya, pengembangan sektor pertanian organik kini menjadi perhatian dunia, bahkan banyak investor besar mulai melirik sektor ini. FKUB berharap, hasil dari pelatihan ini dapat diterapkan di Murung Raya sebagai model pemberdayaan lintas agama yang produktif dan berkelanjutan.
“Potensi lahan di Kalimantan Tengah sangat besar. Kalau ini bisa dikelola dengan baik, bisa menjadi sumber ekonomi yang bermanfaat bagi rumah ibadah dan kegiatan keagamaan kita,” tutupnya.
(Pengki)
0 Komentar